Selasa, 14 November 2017

Seni Tradisional Singa Depok

Singa depok merupakan kesenian yang paling populer di Jawa Barat, kesenian singa depok ini sendiri berasal dari daerah Subang. Nama lain dari singa depok ini sering juga orang menyebut sisingaan atau gotong singa. satu buah sisingaan digotong oleh 4 orang yaitu didepan kiri kanan begitu juga dibelakang kiri dan kanan. 
Dalam melakukan atraksinya para penggotong singa biasanya berjalan sambil melakukan gerakan tarian secara bersama-sama mengikuti alunan musik yang ditabuh. 
Sisingan ini biasanya diadakan ketika ada acara hajatan sunat anak dan di arak keliling kampung. Sisingan yang dipentaskan dalam acara tersebut minimal ada 2 gotongan singa. 
Musik pengiring sisingaan ini antara lain: Kendang Indung (2 buah), Kulanter, Bonang (ketuk), Tarompet, Goong, Kempul, Kecrek. Para penabuh alat kesenian ini biasanya berada dibelakang personil pembawa sisingaan mereka pun beriringan berjalan sambil memainkan alat musiknya.
Kesenian tradisional sisingan atau singa depok ini untuk warga subang sendiri mempunyai makna:
  • Makna sosial, masyarakat Subang percaya bahwa jiwa kesenian rakyat sangat berperan dalam diri mereka, seperti egalitarian, spontanitas, dan rasa memiliki dari setiap jenis seni rakyat yang muncul. 
  • Makna komersial, karena Sisingaan mampu meningkatkan kesejahteraan mereka, maka antusiasme munculnya sejumlah puluhan bahkan ratusan kelompok Sisingaan dari berbagai desa untuk ikut festival, menunjukan peluang ini, karena si pemenang akan mendapatkan peluang bisnis yang menggiurkan, sama halnya seperti seni bajidoran. 
  • Makna teatrikal, dilihat dari penampilannya Sisingaan dewasa ini tak diragukan lagi sangat teatrikal, apalagi setelah ditmabhakn berbagai variasi, seperti jajangkungan dan lain-lain. 
  • Makna universal, dalam setiap etnik dan bangsa seringkali dipunyai pemujaan terhadap binatang Singa (terutama Eropa dan Afrika), meskipun di Jawa Barat tidak terdapat habitat binatang Singa, namun dengan konsep kerkayatan, dapat saja Singa muncul bukan dihabitatnya, dan diterima sebagai miliknya, terbukti pada Sisingaan. 
  • Makna Spiritual, dipercaya oleh masyarakat lingkungannya untuk keselamatan/ (salametan) atau syukuran. 

1 komentar: