Singa depok merupakan kesenian yang paling populer di Jawa Barat, kesenian singa depok ini sendiri berasal dari daerah Subang. Nama lain dari singa depok ini sering juga orang menyebut sisingaan atau gotong singa. satu buah sisingaan digotong oleh 4 orang yaitu didepan kiri kanan begitu juga dibelakang kiri dan kanan.
Dalam melakukan atraksinya para penggotong singa biasanya berjalan sambil melakukan gerakan tarian secara bersama-sama mengikuti alunan musik yang ditabuh.
Sisingan ini biasanya diadakan ketika ada acara hajatan sunat anak dan di arak keliling kampung. Sisingan yang dipentaskan dalam acara tersebut minimal ada 2 gotongan singa.
Musik pengiring sisingaan ini antara lain: Kendang Indung (2 buah), Kulanter, Bonang (ketuk),
Tarompet, Goong, Kempul, Kecrek. Para penabuh alat kesenian ini biasanya berada dibelakang personil pembawa sisingaan mereka pun beriringan berjalan sambil memainkan alat musiknya.
Kesenian tradisional sisingan atau singa depok ini untuk warga subang sendiri mempunyai makna:
- Makna
sosial, masyarakat Subang percaya bahwa jiwa kesenian rakyat sangat berperan
dalam diri mereka, seperti egalitarian, spontanitas, dan rasa memiliki dari
setiap jenis seni rakyat yang muncul.
- Makna
komersial, karena Sisingaan mampu meningkatkan kesejahteraan mereka, maka
antusiasme munculnya sejumlah puluhan bahkan ratusan kelompok Sisingaan dari
berbagai desa untuk ikut festival, menunjukan peluang ini, karena si pemenang
akan mendapatkan peluang bisnis yang menggiurkan, sama halnya seperti seni
bajidoran.
- Makna
teatrikal, dilihat dari penampilannya Sisingaan dewasa ini tak diragukan lagi
sangat teatrikal, apalagi setelah ditmabhakn berbagai variasi, seperti jajangkungan
dan lain-lain.
- Makna
universal, dalam setiap etnik dan bangsa seringkali dipunyai pemujaan terhadap
binatang Singa (terutama Eropa dan Afrika), meskipun di Jawa Barat tidak
terdapat habitat binatang Singa, namun dengan konsep kerkayatan, dapat saja
Singa muncul bukan dihabitatnya, dan diterima sebagai miliknya, terbukti pada
Sisingaan.
- Makna
Spiritual, dipercaya oleh masyarakat lingkungannya untuk keselamatan/
(salametan) atau syukuran.